PAPER 15
MANUSIA DAN HARAPAN
1.
PENGERTIAN
HARAPAN
Harapan
atau asa adalah bentuk dasar dari kepercayaan akan sesuatu yang
diinginkan akan didapatkan atau suatu kejadian akan bebuah kebaikan di waktu
yang akan datang. Pada umumnya harapan
berbentuk abstrak, tidak tampak, namun diyakini bahkan terkadang, dibatin dan
dijadikan sugesti agar terwujud. Namun
ada kalanya harapan tertumpu pada seseorang atau sesuatu. Pada
praktiknya banyak orang mencoba menjadikan harapannya menjadi nyata dengan cara
berdoaatau berusaha.
2.
PERSAMAAN
ANTARA HARAPAN DAN CITA-CITA
Antara harapan dan cita-cita
terdapat persamaan, yaitu:
·
Keduanya
menyangkut masa depan karena belum terwujud.
·
Pada
umumnya dengan cita-cita maupun harapan orang menginginkan hal yang lebih baik
atau meningkat.
Tidak semua orang bisa menentukan
cita-cita. Jika tidak bisa menentukan cita-cita, maka bercita-citalah untuk
menjadi orang yang berguna dan dicintai orang banyak dengan hidup yang
berkecukupan. Untuk mendapatkan motivasi dalam mengejar cita-cita kita bisa
mempelajari kisah sukses orang lain atau membaca atau melihat film motivasi
hidup seperti laskar pelangi.
Bila
dibandingkan dengan cita-cita, maka harapan mengandung pengertian tidak terlalu
muluk, sedangkan cita-cita pada umumnya perlu setinggi bintang. Antara harapan
dan cita-cita terdapat persamaan yaitu: keduanya menyangkut masa depan karena
belum terwujud, pada umumnya dengan cita-cita maupun harapan orang menginginkan
hal yang lebih baik atau meningkat.
4.
PENGERTIAN
DOA DAN CONTOHNYA
Menurut bahasa do'a berasal dari
kata "da'a" artinya memanggil. Sedangkan menurut istilah syara' do'a
berarti "Memohon sesuatu yang bermanfaat dan memohon terbebas atau
tercegah dari sesuatu yang memudharatkan.
Sedangkan Menurut
Syari'at Do'a adalah memohon dan meminta pertolongan kepada Allah swt akan
apa-apa yang kita inginkan serta Memohon sesuatu yang bermanfaat dan memohon
terbebas atau tercegah dari sesuatu yang memadharatkan
Menurut ajaran
Islam, berdoa termasuk salah satu ibadah dan pengabdian kepada Allah SWT.
Karenanya siapa yang banyak berdoa akan memperoleh banyak pahala dari Allah
SWT. Dan doa yang dijanjikan Allah SWT menerimanya ialah doa yang disertai amal
usaha disamping khusu’ dan tawadhu’. Sedang menurut Abu Sa’id al-Khudriy ra,
Rasulullah SAW bersabda: “Semua doa pasti dikabulkan Allah SWT, hany
waktunya yang berbeda; a). Disegerakan pengabulan doanya, b). Disimpan untuk di
akhirat, c). Dihindarkan dari kejahatan sebesar itu kepadanya.”
Dari hadits ini
kita mengetahui bahwa apabila doa kita terasa tidak dikabul oleh Allah SWT,
ketahuilah sebenarnya doa itu diterima hanya bentuknya untuk menghindarkan
musibah yang mustinya mengenai dirinya, tetapi ditiadakan oleh Allah SWT dengan
lantaran adanya doa atau akan dikabulkan di akhirat nanti.
Seorang muslim yang baik dianjurkan untuk membaca doa dalam setiap kegiatan hariannya. Hal ini karena Islam merupakan jalan hidup bagi pemeluknya. Setiap aktivitas positif harus diniati dengan ibadah. Dan berdoa dalam setiap aktifitas sehari-hari merupakan implementasi dari mindset ibadah tersebut.
Do’a Menyambut Datangnya Pagi:
أصبحنا وأصبح الملك لله عز وجل والحمد لله والكبرياء والعظمة لله والخلق والأمر واليل والنهار وما سكن فيهما لله تعالي اللهم اجعل أول هذا النهار صلاحا وأوسطه نجاحا وأخره فلاحا يا أرحم الراحمين
Ashbahnaa wa ashbahal mulku lillaahi
'Azza wa jalla, wal hamdu lillaahi, wal kibriyaa'u wal 'azhamatu lillaahi, wal
khalqu wal amru wallailu wannahaaru wa maa sakana fiihimaa lillaahi Ta'aalaa.
Allahummaj'al awwala haadzan nahaari shalaahan wa ausathahu najaahan, wa
aakhirahu falaahan, yaa arhamar raahimiina.
Artinya
: Kami telah mendapatkan Shubuh dan
jadilah segala kekuasaan kepunyaan Allah, demikian juga kebesaran dan
keagungan, penciptaan makhluk, segala urusan, malam dan siang dan segala yang
terjadi pada keduanya, semuanya kepunyaan Allah Ta'ala. Ya Allah, jadikanlah permulaan
hari ini suatu kebaikan dan pertengahannya suatu kemenangan dan penghabisannya
suatu kejayaan, wahai Tuhan yang paling Penyayang dari segala penyayang.
5.
PENGERTIAN
KEPERCAYAAN
Kepercayaan
adalah kemauan seseorang untuk bertumpu pada orang lain dimana kita memiliki
keyakinan padanya. Kepercayaan merupakan kondisi mental yang didasarkan oleh
situasi seseorang dan konteks sosialnya.
·
Ketika seseorang mengambil suatu
keputusan, ia akan lebih memilih keputusan berdasarkan pilihan dari orang-
orang yang lebih dapat ia percaya dari pada yang kurang dipercayai (Moorman,
1993).
·
Menurut Rousseau et al (1998),
kepercayaan adalah wilayah psikologis yang merupakan perhatian untuk menerima
apa adanya berdasarkan harapan terhadap perilaku yang baik dari orang lain.
·
Kepercayaan konsumen didefinisikan
sebagai kesediaan satu pihak untuk menerima resiko dari tindakan pihak lain
berdasarkan harapan bahwa pihak lain akan melakukan tindakan penting untuk
pihak yang mempercayainya, terlepas dari kemampuan untuk mengawasi dan
mengendalikan tindakan pihak yang dipercaya (Mayer et al, 1995).
Kepercayaan itu dapat dibedakan atas
:
1.
Kepercayaan pada diri sendiri
Kepercayaan pada diri sendiri itu ditanamkan setiap pribadi
manusia. Percaya pada diri sendiri pada hakekatnya percaya pada Tuhan Yang Maha
Esa.
2.
Kepercayaan kepada orang lain
Percaya pada orang lain itu dapat berupa percaya pada
saudara, orang tua, guru, atau siapa saja. Kepercayaan kepada orang lain itu
sudah tentu percaya terhadap kata hatinya, perbuatan yang sesuai dengan kata
hati, atau terhadap kebenarannya.
3.
Kepercayaan kepada pemerintah
Baik teori atau pandangan teokratis ataupun demokratis
negara atau pemerintah itu benar, karena Tuhan adalah sumber kebenaran. Karena
itu wajarlah kalau manusi sebagai warga negara percaya kepada negara atau
pemerintah.
4.
Kepercayaan kepada Tuhan
Kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa itu amat penting,
karena keberadan manusia itu bukan dengan sendirinya, tetapi diciptakan oleh
Tuhan. Kepercayaan berarti keyakinan dan pengakuan akan kebenaran. Kepercayaan
itu amat penting, karena merupakan tali kuat yang dapat menghubungkan rasa
manusia dengan Tuhannya.
6.
USAHA
MANUSIA UNTUK PERCAYA KEPADA TUHAN
Berbagai
usaha dilakukan manusia untuk meningkatkan rasa percaya kepada Tuhannya.Usaha
itu bergantung kepada pribadi, kondisi, situasi dan lingkungan. Usaha itu
antara lain :
·
Meningkatkan ketaqwaan kita dengan jalan
meningkatkan ibadah kita.
·
Meningkatkan pengabdian kita kepada
masyarakat (ambek paramartha).
·
Mengurangi nafsu pengumpulan harta yang
berlebihan.
·
Menekan perasaan negatif seperti
iri, dengki, fitnah dan sebagainya.
Sumber:
0 komentar:
Posting Komentar