PAPER
5
I.
Pengertian
Cinta Kasih
Menurut kamus umum bahasa Indonesia karya W.J.S Poerwa
Darminta, cinta adalah rasa sangat suka (kepada) atau (rasa) sayang (kepada),
ataupun (rasa) sangat kasih atau sangat tertarik hatinya. Sedangkan kata kasih artinya
perasaan sayang atau cinta kepada atau menaruh belas kasihan, dengan demikian
arti cinta dan kasih hampir bersamaan, sehingga kata kasih memperkuat rasa
cinta. Apabila dirumuskan secara sederhana, cinta kasih adalah perasaan kasih
sayang, kemesraan, belas kasihan dan pengabdian yang diungkapkan dengan tingkah
laku yang bertanggung jawab. Tanggung jawab artinya akibat yang baik, positif,
berguna, saling menguntungkan, menciptakan keserasian, keseimbangan, dan
kebahagiaan.
Walaupun cinta kasih memegang peranan yang penting dalam
kehidupan manusia, sebab cinta merupakan landasan dalam kehidupan perkawinan,
pembentukan kelurga dan pemeliharaan anak, hubungan yang erat dimasyarakat dan
hubungan manusiawi yang akrab. Demikian pula cinta adalah pengikat yang kokoh
antara manusia dengan Tuhanya sehingga manusia menyembah Tuhan dengan ikhlas,
mengikuti perintahNya, dan berpegang teguh pada syariatNya.
II.
Pengertian
Cinta Menurut Agama
·
Cinta Menurut Agama Islam
Menurut
Al-Qur'an cinta terbagi menjadi 8 jenis, yaitu:
1) Cinta
Mawaddah: yaitu cinta yang menggebu-gebu
dan membara. Orang yang memiliki cinta jenis ini inginnya selalu berdua
dan tak ingin berpisah. Selalu ingin memuaskan dahaga cintanya bahkan hampir
tidak bisa berfikir yang lain.
2) Cinta
Rahmah: yaitu cinta yang penuh akan kasih
sayang, pengorbanan dan perlindungan. Orang yang memiliki cinta ini akan lebih
memikirkan orang yang dicintainya daripada dirinya sendiri. Dipikirannya yang
penting adalah kebahagiaan sang kekasih meskipun ia harus menderita.
3) Cinta Mail: yaitu cinta yang sementara sangat
membara. Dan sangat menyedot perhatian tanpa memperhatikan hal-hal penting
lainnya. Menurut Al-Qur'an disebut juga dalam konteks poligami. Karna ketika
sedang jatuh cinta kepada yang muda akan cenderung mengabaikan yang lama.
4) Cinta
Syaghaf: yaitu cinta alami yang sangat
mendalam dan sangat memabukkan. Orang yang terkena cinta ini akan seperti orang
gila, lupa diri bahkan tidak menyadari apa yang dilakukannya.
5) Cinta
Ra'fah: yaitu rasa kasih sayang yang
melebihi norma kebenaran. Misalnya: karna rasa kasih sayang dan kasihan yang
berlebihan melihat anaknya tidur terlelap seorang bapak tidak tega dan tidak
jadi membangunkan anaknya untuk Sholat.
6) Cinta
Shobwah: yaitu cinta buta, cinta ini akan
mendorong perilaku menyimpang dan tidak akan bisa mengelak.
7) Cinta
Syauq (Rindu): yaitu
pengembaraan hati kepada kekasih dan kobaran cinta didalam hati sang pecinta.
8) Cinta
Kulfah: yaitu perasaan cinta yang disertai
kesadaran akan hal-hal positif meski itu sulit.
·
Cinta Menurut Agama Kristen
Cinta adalah cinta kasih antara sesama dimana kita diajarkan
untuk mencintai sesama tanpa membedakan agama, ras, latar belakang. Dan saling
menghargai satu sama lain. Perintah. Allah yang terutama ialah:
(Matius 12:29-31), "Cintailah Tuhan Allahmu dengan segenap hatimu." Dan "Cintailah sesama manusia seperti dirimu sendiri."
(Matius 12:29-31), "Cintailah Tuhan Allahmu dengan segenap hatimu." Dan "Cintailah sesama manusia seperti dirimu sendiri."
·
Cinta
Menurut Agama Hindu
Agama Hindu
adalah agama Wahyu dan agama alami. Oleh karena itu, ia adalah agama Cinta
Kasih. Agama yang amat luwes, agama yang berdasarkan pada Cinta Kasih, agama
yang memiliki tujuan Cinta Kasih, dan juga agama yang dijalankan di dalam Cinta
Kasih. Agama Hindu amat mementingkan pengembangan cinta kasih bukan hanya
kepada sesama umat manusia tetapi kepada sesama makhluk hidup. Cinta kasih
kepada sesama anggota keluarga, kepada sesama umat manusia tidak dipandang
sebaga cinta kasih yang istimewa. Kesadaran bahwa seluruh dunia adalah sebuah
keluarga besar sangat membantu orang untuk mengembangkan cinta kasih universal
ini.
Dia adalah puncak cinta kasih di dunia ini, merupakan landasan
penting untuk mengembangkan Prema Bhakti atau cinta kasih rohani kepada Tuhan
yang Maha Esa. Cinta kasih universal dalam beberapa kitab suci disebutkan
sebagai ciri, hiasan dan sifat-sifat agung orang-orang suci atau para
Sadhu. Titiksavah karunikahsuhrdah sarva-dehinamajata-satravah
santahsadhavah sadhu-bhusanah
Ciri-ciri atau hiasan dari seorang Sadhu atau orang suci
adalah ia harus memiliki sifat-sifat senantiasa damai, memiliki toleransi
besar, penuh karunia, bersifat berteman dengan seluruh makhluk hidup, tidak
mempunyai musuh, hidupnya selalu didasarkan pada kitab suci dan segala
kepribadiannya terpuji. Yajur Veda juga menegaskan hal yang sama:mitrasya
ma caksusa sarvani bhutani samiksantamamitrasyaham caksusa sarvani bhutani
samiksemitrasya caksusa samiksyamahe "Semoga semua makhluk hidup
melihatku dengan pandangan sebagai teman, semoga aku melihat semua makhluk
hidup dengan pandangan sebagai seorang teman, semoga kami melihat satu sama
lainnya dengan pandangan sebagai seorang teman."
·
Cinta
Menurut Agama Buddha
Nikaya Pali
juga memuat satu kata cinta yang berbeda dengan cinta yang telah disebutkan di
atas, cinta kasih yang dipancarkan secara universal (tak terbatas) kepada semua
makhluk dan cinta kasih yang tanpa pamrih, yaitu: Metta.
Metta
adalah bagian pertama dari empat kediaman luhur (Brahma Vihara) atau empat
keadaan yang tidak terbatas (Apamanna). Bagian lainnya, yaitu Karuna (kasih
sayang), Mudita (simpatik), dan Upekkha (keseimbangan batin).
Metta
adalah rasa persaudaraan, persahabatan, pengorbanan, yang mendorong kemauan
baik, memandang makhluk lain sama dengan dirinya sendiri. Metta juga suatu
keinginan untuk membahagiakan makhluk lain dan menyingkirkan kebencian (dosa)
serta keinginan jahat (byapada).
Metta berbeda dengan piya, pema, rati, kama, tanha, ruci dan
sneha yang hanya menimbulkan nafsu dan kemelekatan. Pengembangan Metta dapat
mengantarkan kita pada pencapaian kedamaian Nibbana (Mettacetto vimutti),
seperti yang dinyatakan Sang Buddha dalam Dhammapada 368:
"Apabila seorang bhikkhu hidup dalam cinta kasih dan memiliki keyakinan terhadap Ajaran Sang Buddha, maka ia akan sampai pada Keadaan Damai (Nibbana), berhentinya hal-hal yang berkondisi (sankhara)"
"Apabila seorang bhikkhu hidup dalam cinta kasih dan memiliki keyakinan terhadap Ajaran Sang Buddha, maka ia akan sampai pada Keadaan Damai (Nibbana), berhentinya hal-hal yang berkondisi (sankhara)"
III.
Pengertian
Kasih Sayang
Kasih sayang adalah
suatu sikap saling menghormati dan mengasihi semua ciptaan Tuhan baik mahluk
hidup maupun benda mati seperti menyayangi diri sendiri sendiri berlandaskan
hati nurani yang luhur. Kita sebagai warga negara yang baik sudah sepatutnya
untuk terus memupuk rasa kasih sayang terhadap orang lain tanpa membedakan
saudara , suku, ras, golongan, warna kulit, kedudukan sosial, jenis kelamin,
dan tua atau muda.
IV.
Pengertian
Kemesraan
Kemesraan berasal dari kata dasar 'mesra',
yang artinya perasaan simpati yang akrab. Kemesraan adalah hubungan akrab baik
antara pria dan wanita yang sedang dimabuk asmara maupun yang sudah berumah
tangga. Kemesraan merupakan perwujudan kasih sayang yang telah mendalam. Cinta
yang berlanjut menimbulkan pengertian mesra atau kemesraan. Kemesraan adalah
perwujudan dari cinta. Kemesraan dapat menimbulkan daya kreativitas manusia.
Kemesraan dapat menciptakan berbagai bentuk seni sesuai dengan kemampuan
bakatnya.
V.
Pengertian
Pemujaan
Pemujaan adalah salah
satu manifestasi cinta manusia kepada Tuhannya yang di wujudkan dalam bentuk
komunikasi ritual.Kecintaan manusia kepada Tuhan tidak dapat di pisahakan dari
kehidupan manusia.Hal ini adalah karena pemujaan kepada Tuhan adalah inti,
nilai dan makna kehidupan yang sebenarnya.Pemujaan-pemujaan itu sebenarnya
karena manusia ingin berkomunikasi dengan Tuhannya.Hal ini berarti manusia
mohon ampun atas segala dosanya, mohon perlindungan, mohon di limpahkan
kebijaksanaan, agar di tunjukkan jalan yang benar, mohondi tambahkan segala
kekurangan yang ada padanya, dan lain-lain.
VI.
Pengertian
Belas Kasihan
Belas
kasih adalah kebajikan di mana kapasitas emosional empati dan simpati untuk
penderitaan orang lain dianggap sebagai bagian dari cinta itu sendiri, dan
landasan keterkaitan sosial yang lebih besar dan humanisme-dasar ke tertinggi
prinsi-prinsip dalam filsafat, masyarakat, dan kepribadian .
VII.
Pengertian
Cinta Kasih Erotis
Cinta kasih erotis adalah kehausan akan
penyatuan sempurna akan penyatuan dengan yang lainnya. Keinginan untuk bersatu
dan berteman dengan lawan jenis, untuk menghilangkan sepi atau untuk
menenangkan suatu naluri seksual. Cinta kasih dapat merangsang keinginan untuk
bersatu secara seksual. Namun apabila penyatuan fisis tadi tidak dilandasi oleh
cinta kasih maka hanya akan membawa pada penyatuan yang bersifat pesta pora dan
sementara saja. Cinta kasih erotis, apabila benar-benar sebuah cinta sejati,
mempunyai satu pendirian yaitu bahwa seseorang sungguh-sungguh mencintai dan
mengasihi dengan jiwanya yang sedalam-dalamnya dan menerima pribadi lawan
jenisnya. Cinta ini terjadi antara dua orang anak manusia berlainan jenis, yang
ingin menyatukan diri mereka untuk mengisi kekosongan hidup dan sebagai teman
hidup dalam mengarungi bahtera kehidupan
Sumber:
0 komentar:
Posting Komentar